KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik serta hinayahnya kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Implementasi
Wawasan Nusantara dalam Upaya Mewujudkan Kesatuan dan Persatuan Bangsa”.
Dalam
kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah
SWT, yang selalu memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis merasa
tenang dan selalu diberikan kemampuan berfikir dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Kedua
orang tua.
3. Bapak
Dallek, SH,MH. sebagai dosen mata kuliah Pend. Kewarganegaraan.
4. Para
sahabat dan teman-teman yang selalu memberikan motivasi baik dalam perkuliahan maupun dalam pergaulan
sehingga bermanfaat dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,
khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi
kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Pekanbaru,
25 Mei 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar......................................................................................................... 1
Daftar isi.................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 3
1.1 Latar
Belakang............................................................................................. 3
1.2 Rumusan
Masalah........................................................................................ 3
1.3 Tujuan
Penulisan.......................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 5
2.1 Wawasan Nusantara..................................................................................... 5
2.2 Implementasi Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional............. 8
2.3 Manfaat
dari Penerapan Wawasan Nusantara............................................ 13
BAB III PENUTUP............................................................................................... 15
Kesimpulan............................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 16
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu persyaratan mutlak harus
dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan
pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah kepulauan telah diletakkan
melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai
sangat strategis bagi bangsa Indonesia karena telah melahirkan konsep Wawasan
Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia.
Wawasan ialah cara pandang bangsa
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan
lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam
mengepresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tennngah-tengah lingkungannya
yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara itu adalah wadah,
isi dan tata laku.
Sebagai negara kepulauan dengan
masyarakatnya yang berbhineka, negara Indonesia memiliki unsur-unsur
kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan
geografi yang strategis dan kaya akan sumber daya manusia (SDM). Kelemahannya
terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus
disatukan dalam satu bangsa, satu negara dan satu tanah air. Dalam
kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi dan
interelasi dengan lingkungan sekitar (regional atau internasional). Salah satu
pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah
nusantara disebut wawasan nusantara. Karena hanya dengan upaya inilah bangsa
dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju
masyarakat yang adil, makmur dan sentosa.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Jelaskan
tentang wawasan nusantara!
2. Bagaimana implementasi wawasan nusantara
dalam pembangunan nasional?
3. Jelaskan manfaat dari penerapan wawasan
nusantara!
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui tentang wawasan nusantara.
2. Untuk mengetahui implementasi wawasan nusantara
dalam pembangunan nasional.
3. Untuk mengetahui manfaat dari penerapan
wawasan nusantara.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara
mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan
nasional.
Menurut
Prof. Dr. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek
kehidupan yang beragam.
Menurut
Kelompok kerja LEMHANAS 1999, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan
bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Sedangkan
pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara
sebagai geopolitik Indonesia adalah “Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan
menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai
tujuan nasional”.
1. Wawasan
Nasional Suatu Bangsa
Suatu
bangsa meyakini bahwa kebenaran yang hakiki atau kebenaran yang mutlak adalah
kebenaran yang datang dari Tuhan. Pemerintah dan rakyat memerlukan suatu
konsepsi berupa wawasan nasional untuk menyelenggarakan kehidupannya.
Kata
“wawasan” itu sendiri berasal dari wawas (bahasa Jawa) yang artinya melihat
atau memandang. Dengan penambahan akhiran “an” kata ini secara harfiah berarti
cara penglihatan atau cara tinjau atau cara pandang.
Dalam
mewujudkan aspirasi dan perjuangan, satu bangsa perlu memperhatikan tiga faktor
utama:
1. Bumi atau ruang di mana bangsa itu
hidup.
2. Jiwa, tekad, dan semangat manusianya
atau rakyatnya.
3. Lingkungan sekitarnya.
Dengan
demikian, wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara
tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung dan
dalam pembangunannya di lingkungan nasional, regional, serta global.
2. Unsur Dasar Konsepsi wawasan Nusantara
Konsepsi
Wawasan Nusantara terdiri dari tiga unsur dasar ,yaitu :
1. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi
seluruh wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan
keanekaragaman budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan
yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud
suprastruktur politik.
2. Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang
berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat
dalam Pembukaan UUD 1945. Isi menyangkut dua hal yang esensial,yaitu :
a. Realisasi aspirasi bangsa sebagai
kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan tujuan nasional.
b. Persatuan dan kesatuan dalam
keBhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
3. Tata Laku (Conduct)
Tata
laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi yang terdiri :
a. Tata laku batiniah, mencerminkan
jiwa, semangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia.
b. Tata laku lahiriah, tercermin dalam
tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia.
3. Asas Wawasan Nusantara
Asas wawasan nusantara merupakan
ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara
dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa
Indonesia (suku bangsa atau golongan) terhadap kesepakatan bersama.
Asas wawasan nusantara terdiri dari
:
1. Kepentingan yang sama.
Ketika
menegakkan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama bangsa
Indonesia adalah menghadapi penjajahan secara fisik dari bangsa lain. Tujuan
yang sama adalah tercapainya kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik
daripada sebelumnya.
2. Keadilan.
Yang
berarti kesesuaian pembagian hasil dengan andil, jerih payah usaha dan kegiatan
baik orang perorangan,golongan, kelompok maupun daerah.
3. Kejujuran.
Yang
berarti keberanian berpikir, berkata dan bertindak sesuai realita serta
ketentuan yang benar biarpun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak
didengarnya.
4. Solidaritas.
Yang
berarti diperlukannya rasa setia kawan, mau memberi dan berkorban bagi orang
lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.
5. Kerja sama.
Berarti
adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan sehingga kerja
kelompok, baik kelompok yang kecil maupun kelompok yang lebih besar dapat
tercapai demi terciptanya sinergi yang lebih baik.
2.2 Implementasi Wawasan
Nusantara dalam Pembangunan Nasional.
Wawasan nusantara menjadi pola yang
mendasari cara berpikir, bersikap, bertindak dalam rangka menghadapi,
menyikapi, atau menangani berbagai permasalahan menyangkut kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
1. Implementasi
wawasan nusantara sentiasa berorientasi pada kepentingan
rakyat dan wilayah tanah air secara
utuh dan menyeluruh sebagai berikut :
a. Implementasi wawasan nusantara dalam
kehidupan politik, akan menciptakan iklim penyelenggara negara yang sehat dan
dinamis. Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa
lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi melalui politik
luar negeri yang bebas aktif. Hal tersebut tampak dalam wujud pemerintahan yang
kuat aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan
rakyat.
b. Implementasi
wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang
benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, implementasi wawasan nusantara
mencerminkan tanggung jawab pengelolaa sumber daya alam yang memperhatikan
kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber
daya alam itu sendiri.
1) Kekayaan di wilayah
nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan milik bersama bangsa
untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.
2) Tingkat perkembangan
ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa mengabaikan ciri khas
yang memiliki daerah masing-masing.
3) Kehidupan
perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha bersama
dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
c. Implementasi
wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah
dan lahiriah yang mengakui segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan hidup
sekaligus karunia Tuhan. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan
masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membedakan suku, asal usul
daerah, agama, atau kepercayaan, serta golongan berdasarkan status sosialnya.
Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya
yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak
nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa
sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.
d.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan
pertahanan dan keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa,
yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada tiap warga negara
Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa serta bela negara ini
menjadi modal utama yang akan mengerakkan partisipasi setiap warga negara
indonesia dalam menghadapi setiap bentuk ancaman antara lain :
1) Bahwa ancaman
terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah ancaman terhadap
seluruh bangsa dan negara.
2) Tiap-tiap warga
negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam pertahanan
dan keamanan Negara dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.
2. Sosialisasi Wawasan Nusantara
Untuk
mempercepat tercapainya tujuan wawasan nusantara, di samping implementasi
seperti tersebut diatas, perlu juga dilakukan pemasyarakatan materi Wawasan
Nusantara kepada seluruh masyarakat Indonesia. Sosialisai wawasan nusantara
tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut :
a. Menurut sifat / cara penyampaiannya, yang
dapat dilaksanakan sebagai berikut :
1) Langsung, yang terdiri dari ceramah, diskusi,
dialog, tatap muka.
2) Tidak Langsung, yang terdiri dari media
elektronik, media cetak.
b. Menurut metode penyampaiannya berupa :
1) Keteladanan. Melalui metode penularan
keteladanan dalam sikap perilaku kehidupan sehari-hari kepada lingkungannya,
terutama dengan memberikan contoh-contoh berfikir, bersikap dan bertindak
mementingkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan, sehingga timbul semangat kebangsaan yang selalu cinta tanah air.
2)
Edukasi, yakni melalui metode pendekatan formal dan informal. Pendidikan formal
ini di mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, pendidikan
karier di semua strata dan bidang profesi, penataran atau kursus-kursus dan
sebagainya. Sedangkan pendidikan non formal dapat dilaksanakan di lingkungan
rumah/keluarga, di lingkungan pemukiman, pekerjaan dan organisasi kemasyarakatan.
3)
Komunikasi. Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara
melalui metode komunikasi adalah tercapainya hubungan komunikatif secara baik
yang akan mampu menciptakan iklim saling menghargai, menghormati, mawas diri,
dan tenggang rasa sehingga tercipta kesatuan bahasa dan tujuan tentang wawasan
nusantara.
4) Integrasi. Tujuan yang ingin dicapai dari
sosialisasi wawasan nusantara melalui metode integrasi adalah terjalinnya
persatuan dan kesatuan. Pengertian serta pemahaman tentang wawasan nusantara
akan membatasi sumber konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia baik pada saat
ini maupun di masa yang akan datang dan akan memantapkan kesadaran untuk
mengutamakan kepentingan nasional dan cita-cita serta tujuan nasional.
3. Tantangan
Implementasi Wawasan Nusantara
1. Pemberdayaan
Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dalam arti
memberikan peran dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk
mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara yang sudah
maju yang menjalankan
Buttom Up Planning. Sedangkan negara-negara berkembang masih melaksanakan Top
Down Planning. Kondisi nasional (Pembangunan) yang
tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan ini merupakan ancaman bagi
integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk daerah-daerah
tertinggal.
2. Dunia
Tanpa Batas
a. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi).
Mempengaruhi
pola, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek kehidupan. Kualitas
sumber daya Manusia merupakan tantangan serius dalam menghadapi tantangan
global.
b. Kenichi Omahe mengatakan bahwa dalam
perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam arti geografi
dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak
mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi,
industri, dan konsumen yang makin individualistis.
3. Era
Baru Kapitalisme
a. Sloan dan Zureker menyebutkan bahwa
kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi berdasarkan hak milik swasta atas
macam-macam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan
pihak lain.
b. Lester Thurow menegaskan antara lain
bahwa untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme, kita harus membuat
strategi baru, yaitu keseimbangan antara paham individualis dan paham sosialis.
4. Kesadaran
Warga Negara
a. Pandangan Bangsa Indonesia tentang
Hak dan Kewajiban. Bangsa Indonesia melihat hak tidak terlepas dari kewajiban.
Manusia Indonesia, baik sebagai warga negara maupun sebagai warga masyarakat,
mempunyai kedudukam, hak, dan kewajiban yang sama.
b. Kesadaran Bela Negara. Pada waktu
merebut dan mempertahankan kemerdekaan, Indonesia menunjukkan kesadaran bela
negara yang optimal, di mana seluruh rakyat bersatu padu berjuang tanpa
mengenal perbedaan, pamrih, dan sikap menyerah yang timbul dari jiwa heroisme
dan patriotisme karena perasaan senasib sepenanggungan dan setia kawan dalam
perjuangan fisik mengusir penjajah.
4. Prospek Implementasi Wawasan
Nusantara
Berdasarkan
beberapa teori mengemukakan pandangan global sebagai berikut:
1. Global Paradox menyatakan negara harus
mampu memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.
2. Borderless World dan The End of Nation
State menyatakan batas wilayah geografi relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi
dan budaya global akan menembus batas tersebut. Pemerintah daerah perlu diberi
peranan lebih berarti.
3. The
Future of Capitalism menyatakan strategi baru kapitalisme adalah mengupayakan
keseimbangan antara kepentingan individu dengan masyarakat serta antara negara
maju dengan negara berkembang.
4. Building
Win Win World (Henderson) menyatakan perlu ada perubahan nuansa perang ekonomi,
menjadikan masyarakat dunia yang lebih bekerjasama, memanfaatkan teknologi yang
bersih lingkungan serta pemerintahan yang demokratis.
5. The
Second Curve (Ian Morison) menyatakan dalam era baru timbul adanya peranan yang
lebih besar dari pasar, peranan konsumen dan teknologi baru yang mengantar
terwujudnya masyarakat baru.
5. Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara
Dalam
mewujudkan keberhasilan implementasi dari wawasan nusantara, diperlukan
kesadaran warga negara Indonesia untuk :
a. Mengerti, memahami, menghayati
tentang hak dan kewajiban warganegara serta hubungan warganegara dengan negara,
sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia.
b. Mengerti, memahami, menghayati
tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam menyelenggarakan kehidupan
memerlukan konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar sebagai warga negara yang
memiliki cara pandang. Agar kedua hal tersebut dapat terwujud, diperlukan
sosialisasi dengan program yang teratur, terjadwal, dan terarah.
2.3 Manfaat
dari Penerapan Wawasan Nusantara
a. Salah satu manfaat paling nyata dari
penerapan wawasan nusantara. Khususnya di bidang wilayah. Adalah diterimanya
konsepsi nusantara di forum internasional. Sehingga terjaminlah integritas
wilayah territorial Indonesia. Laut nusantara yang semula dianggap “laut bebas”
menjadi bagian integral dari wilayah Indonesia.
b. Pertambahan
luas wilayah sebagai ruang lingkup tersebut menghasilkan sumber daya alam yang
mencakup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
c. Pertambahan
luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia internasional terutama negara
tetangga yang dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai.
d. Penerapan wawasan nusantara dalam
pembangunan negara di berbagai bidang tampak
pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana ekonomi, komunikasi dan transportasi.
e. Penerapan
di bidang sosial dan budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa
Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib
sepenanggungan dengan asas pancasila.
f. Penerapan wawasan nusantara di bidang pertahanan keamanan
terlihat pada kesiap-siagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa
dan Negara.
Dewasa
ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa faktor
utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai
kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi
globalnya. Apabila kita melihat sejarah kehidupan manusia dan alam semesta,
perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar, alamiah.
Dalam
dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan wawasan
nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di bentuk
dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia
tentang persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap
kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang Wawasan
Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang
optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan kesadaran warga
negara.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas kita dapat
menyimpulkan secara umum wawasan nusantara
adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertiannya yaitu cara pandang yang
secara utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.
Tujuan dari wawasan nusantara
tersebut yaitu mewujudkan nasioanalisme yang tinggi disegala aspek kehidupan
rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasioanal dari pada
kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah (kepentingan
individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah tetap dihargai selama
tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat
banyak.
DAFTAR PUSTAKA
- S.
Sumarsono, Pendidikan Kewarganegaraan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.2010.
-
https://zafiqhizaf.wordpress.com/2013/06/03/implementasi-wawasan-nusantara-dalam-kehidupan-nasional/
-
http://zuhdiachmad.blogspot.com/2010/05/implementasi-wawasan-nusantara-dalam.html
-
http://ayyuniwijayanti.blogspot.com/2014/04/makalah-pkn-wawasan-nusantara.html
Really impressive work. Learn to Speak English
BalasHapus